Klaten, 19 September 2025 — Dalam rangka program Pengabdian kepada Masyarakat, Departemen Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melaksanakan kegiatan Pendampingan Pengelola Ekowisata Kalibiru melalui studi banding ke Ekowisata Kali Talang, Kabupaten Klaten, pada Sabtu, 19 September 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat sekaligus menjadi sarana pembelajaran langsung mengenai praktik baik pengelolaan kawasan ekowisata berkelanjutan.

Tim dosen yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Prof. Dr. Drs. Hastuti, M.Si., Dr. Nursida Arif, M.Sc., Dr. Eko Budiyanto, M.Si., Nur Ariyanto, M.Sc., dan Elinda Tria Wati, M.Sc. Mereka mendampingi para pengelola Ekowisata Kalibiru dalam proses observasi, diskusi, dan refleksi terhadap pengelolaan Ekowisata Kali Talang yang telah dikenal dengan pendekatan community-based tourism (CBT) dan inovasi pelibatan masyarakat lokal dalam konservasi dan edukasi lingkungan.

Sumber: Dokumentasi Pengabdi

Kegiatan studi banding ini melibatkan sesi kunjungan lapangan, presentasi pengelola setempat, serta forum diskusi interaktif yang mempertemukan kedua pihak. Dalam sambutannya, Prof. Dr. Hastuti menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari sinergi kampus dan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan pariwisata yang tidak hanya berorientasi ekonomi, tetapi juga mengedepankan nilai sosial dan ekologis.

“Kita ingin memperkuat kapasitas pengelola lokal dengan mempertemukan mereka dengan praktik terbaik dari daerah lain. Harapannya, setelah kegiatan ini, Kalibiru dapat mengembangkan strategi baru yang lebih adaptif dan berkelanjutan,” ujar Dr. Nursida Arif.

Ekowisata Kali Talang dipilih sebagai lokasi studi banding karena keberhasilannya dalam membangun kolaborasi dengan masyarakat lereng Merapi, pengelolaan risiko bencana, serta integrasi aspek pendidikan lingkungan dalam aktivitas wisata.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari para pengelola Kalibiru yang merasa mendapatkan banyak inspirasi baru. “Kami sangat terkesan dengan cara pengelola Kali Talang menjaga keseimbangan antara konservasi, edukasi, dan pengembangan ekonomi masyarakat,” ujar salah satu perwakilan pengelola Kalibiru.

Diharapkan, kegiatan ini dapat menjadi awal dari kerja sama yang lebih luas antar komunitas pengelola wisata, serta mendorong lebih banyak inisiatif pengabdian masyarakat berbasis kolaborasi dan pertukaran pengetahuan.